Jumat, 26 Desember 2008

DENTINGAN BELL TAHUN BARU

Rabalah hangat hatimu, kawan
Tebarkan persahabatan sehangat-hangatnya
Rangkulah kawan lama, kawan baru jangan dimusuhi
Berbagi rasa dengan hangatnya tetesan air mata damai

Mari berpegangan sambil melantun, bersama dentingan bell tahun baru
Kita berdamai, kawan! Kita berdamai, kasih! Kita berdamai, saudara!
Lupakan perbedaan bangsa, kawan
Janganlah risau akan perbedaan warna kulit
Kawan Islam, kawan Kristen, kawan Hindu, kawan Buda
Kawan Pantheistic, kawan Atheis, dan kawan-kawan kepercayaan lainnya
Jabat tangan-tangan mereka dalam senyuman ramah dan setulus hati

Mari berpegangan sambil melantun, bersama dentingan bell tahun baru
Kita berdamai, kawan! Kita berdamai, kasih! Kita berdamai, saudara!
Kecuplah damaimu, kawan
Sirnakan amarah dan dendam, jangan ada kesalahpahaman yang sesat
Kita adalah satu dalam sahabat, persahabatan dalam perdamaian dunia
Waktu telah berlalu, kawan
Jemput nuansa ramah pagi hingga senja, hirup udara damai ditahun yang baru

Mari berpegangan sambil melantun, bersama dentingan bell tahun baru
Kita berdamai, kawan! Kita berdamai, kasih! Kita berdamai, saudara!

Kawan manusia, kawan hewan, dan kawan pepohonan
Kawan wanita dan kawan pria, kawan orang tua dan kawan muda-mudi
Kita bagaikan bagian dari kebaikan hati-hati tertulus dalam mencipta hidup damai
Janganlah terlupakan, kawan
Jiwa-jiwa telah merindu nikmatnya kerukunan dan penghargaan kehidupan

Mari berpegangan sambil melantun, bersama dentingan bell tahun baru
Kita berdamai, kawan! Kita berdamai, kasih! Kita berdamai, saudara!

Dang… ding… dang… dang… ding… dang
Bersama kebaikan dentingan bell tahun baru
Kita berdamai, kawan!

For auld lang syne, my friends

Nenen Gunadi

Belajar dari Seorang Ibu

Cinta Ibu untuk Orang Kecil
§Penyakit terburuk saat ini adalah situasi hidup yang tidak dikehendaki, ditinggalkan dan dilupakan. Momok yang paling besar ialah begitu tergila-gila dengan harta, hampir tidak mempunyai waktu dan melupakan orang-orang di sekitar yang membutuhkan kita.¡¨

Itulah sebuah cita rasa yang diungkapkan Ibu Teresa dalam hidupnya yang begitu akrab dengan kekurangan dan penderitaan manusia. Hal ini membuatnya memiliki sebuah pandangan yang khas terhadap ¡§orang-orang kecil¡¨. Bagi Ibu Teresa, orang-orang kecil adalah mereka yang disingkirkan, ditinggalkan dan dibuang oleh orang lain bahkan oleh orang-orang yang dicintainya. Ia melihat bahwa kebutuhan dasar manusia adalah cinta. Ketika cinta sudah menjadi sesuatu yang sangat langka dan sulit untuk ditemukan, maka di situlah penderitaan dirasakan.

Persoalan kehidupan manusia yang semakin kompleks membuat tak sedikit orang kehilangan orientasi dalam hidupnya, karena tenggelam dalam glamornya dunia. Orang menjadi tidak peduli dengan sesamanya, sehingga tak dapat dipungkiri orang merasakan hidupnya kesepian, tak bermakna, hampa, tak dicintai dan merasa tak berarti lagi. Bagi Ibu Teresa, mereka-lah yang disebut miskin dan terbuang.

Penderitaan mereka yang miskin dan terbuang bukan hanya karena penyakit yang dideritanya, melainkan juga karena sikap masyarakat atau orang-orang yang dulu pernah dikenal, dicintai dan mencintainya; kini mengasingkan, menyingkirkan. Itulah sebuah penolakan yang mengukir ¡§luka batin¡¨ sangat dalam bagi mereka yang menderita, disingkirkan dan diasingkan dari hidupnya. Mereka harus berjuang dengan berbagai cara untuk mempertahankan kelangsungan hidup mereka. Secara hakiki mereka tidak ingin diasingkan dan disingkirkan dari kehidupan masyarakat. Mereka mempunyai hak untuk hidup bersama dan berjuang dalam kehidupan ini.

Kalkuta merupakan potret salah satu tempat terdapat banyak orang miskin. Bagi Ibu Teresa ada banyak ¡§Kalkuta lain¡¨ bila kita mau membuka mata terhadap orang-orang di sekitar kita. Mereka membutuhkan waktu dan keterbukaan hati untuk bisa menemukan kembali jati diri hidup mereka sebagai gambar dan citra Allah yang sangat berharga. Ibu Teresa mengajak setiap orang untuk peka terhadap mereka. Ia mengatakan bahwa kita harus mulai dari keluarga kita, kemudian tetangga dan orang-orang di sekitar kita.

Bila Cinta Itu Terlupakan

Ada sebuah nilai di balik ketidakberdayaan orang miskin dan terbuang, bahwa mereka selalu memiliki rasa solidaritas dan pelayanan yang tinggi terhadap sesamanya. Kesadaran akan yang lain sebagai bagian dari hidup mereka menjadi salah satu alasan yang mendorong mereka untuk berjuang bersama, berbagi dan membangun sebuah solidaritas yang sejati. Situasi ini membawa Ibu Teresa pada suatu ajakan :

¡§Jadikan hidupmu sebagai pernyataan kebaikan kasih Allah, melalui tatapan mata, air muka, keramahan dalam senyum, dan salam hangatmu. Dengan cara ini, kita dapat memancarkan kebaikan hati kita. Se-ulas senyuman sederhana merupakan kebaikan yang indah. Seseorang yang mencintai dengan tulus adalah orang yang paling berbahagia, sebab segala sesuatu tergantung dari bagaimana kita saling mencintai. Mencintai haruslah menjadi sesuatu yang wajar dan spontan, sebagaimana kita bernafas hari demi hari hingga kematian tiba.¡¨

Orang miskin dan terbuang justru dengan tangan terbuka menerima semua orang yang datang kepada mereka, mereka merasakan bahwa orang lain merupakan bagian dari hidup mereka sendiri. Mereka merindukan sebuah dunia yang dapat menjadi rumah mereka, sebagai ruang gerak yang memberikan kemerdekaan, keleluasaan dan rasa nyaman untuk hidup dan mengaktualkan diri mereka. Ruang gerak itulah yang menjadi kesempatan untuk mengalami dan merasakan hidup dari perjuangan mereka sendiri. Karena itu sebenarnya mereka menyingkapkan kehidupan yang menjadi dambaan universal semua manusia.

Dalam pelayanannya, Ibu Teresa menemukan kerinduan terdalam dalam hidup manusia. Tempat-tempat penampungan yang didirikannya membuat banyak orang menemukan kembali ¡§rumah mereka¡¨ yang selama ini dirindukan, sehingga mereka dapat merasa berharga, dicintai sebagai saudara. Di rumah itu lah mereka menemukan kembali persaudaraan dan dapat berbagi satu sama lain. Desmond, seorang relawan yang pernah tinggal dan berkunjung ke tempat penampungan para Suster Misionaris Cintakasih mengungkapkan :

¡§Saya pernah hadir ketika seorang tua meninggal di Nirmal Hriday, dia seorang Hindu. Saya melihat sendiri, seorang bruder membungkuk sambil merawatnya pada saat terakhir itu: membasahi bibir orang itu dengan air yang diambil dari sungai Gangga yang dipandang kudus. Pernah hal ini saya tanyakan kepada Ibu. Dan ia menjawab dengan sangat jelas. Bahwa setiap orang yang meninggal di sana, diberikan segala hiburan yang mereka minta, sesuai dengan kepercayaannya masing-masing. Orang-orang Islam dikuburkan menurut kebiasaan Islam, dan orang-orang Hindu diperabukan menurut peraturan-peraturan agamanya. Semua ini tentu saja tidak merupakan halangan bagi suster-suster yang baik hati itu untuk menambahkan bukti-bukti cinta dan pengabdiannya.¡¨

Dewasa ini, fenomena sebaliknya terjadi bahwa ada sekian banyak keluarga yang mengalami broken home, yang membuat anak-anak tumbuh tanpa kasih sayang dan perhatian yang cukup. Demikian pun yang terjadi pada keluarga-keluarga di mana orang tua yang terlalu sibuk dengan urusan masing-masing dan tidak mau meluangkan waktu bagi anak-anaknya. Kendati kebutuhan material anak tercukupi bahkan berlebih, namun harus diakui bahwa dalam situasi itu anak-anak justru tidak mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang cukup. Secara pribadi, anak-anak ingin mendengarkan cerita orang tuanya, ingin dihibur, dipuji dan ditegur akan apa yang mereka lakukan. Cepat atau lambat perasaan tidak diterima dan tidak dicintai akan menghancurkan hidup mereka.

Dalam keadaan hampa dan kesepian itulah anak-anak akan tumbuh sebagai pribadi yang pemberontak. Mereka menjadi sinis terhadap keadaan karena mengalami kekecewaaan dan kegelisahan mendalam terhadap keluarga, masyarakat, norma-norma, tradisi dan aturan-aturan lainnya. Hidup bersama orang tua tidak menjamin bahwa ¡§mereka benar-benar memiliki orang tua.¡¨ Anak-anak lebih dekat dan berpegang pada kawan-kawan sebaya. Kerap kali anak justru memperlihatkan kepekaan yang besar terhadap apa yang dirasakan dan dipikiran teman-teman sebaya mengenai mereka. Disposisi batin semacam ini membuat anak-anak curiga dan tidak perduli dengan keadaan orang tua. Bagi mereka dikucilkan dan tidak memiliki teman sebaya lebih menyakitkan kendati mereka sering menjadi ¡§budak¡¨ dari teman-temannya.

Ibu Teresa juga menemukan banyak kenyataan keterasingan yang dialami oleh manusia. Keterasingan itu ternyata telah merambah dalam diri semua orang, sehingga manusia hidup dalam kubangan egoisme dan kepentingan diri dengan saling berebut dan menjatuhkan. Secara mendalam dalam refleksinya Ibu Teresa menegaskan bahwa adanya penindasan dan ketidakadilan terhadap mereka yang miskin dan tersingkir merupakan tanda bahwa manusia menolak kasih Allah. Realitas keberdosaaan inilah yang mendatangkan korban karena ada ketidakseimbangan dalam kehidupan, tatanan kasih runtuh, parsaudaraan hancur, dan sikap hormat akan Allah terusik.

Cinta Tumbuh dari Kekurangan

Dalam hidupnya Ibu Teresa selalu dekat dengan penderitaan manusia yang tersingkir dan terbuang. Ia merasakan pengalaman-pengalaman yang paling getir yang dirasakan dan dialami oleh mereka. Meski demikian, ia tetap percaya akan cinta Tuhan terhadap semua mahluk ciptaanNya. Ia tidak melihat semua penderitaan itu sebagai bentuk ketidakpedulian Tuhan terhadap ciptaanNya. Ia melihat penderitaan itu sebagai bagian dari drama abadi tentang hubungan manusia dengan Tuhan dan sesamanya. Penderitaan memberikan manusia kesempatan untuk secara kongkret dan sungguh-sungguh mencintai Tuhan dan sesama. Orang yang menyatakan diri mencintai Tuhan juga harus mewujudkan cintanya itu pada sesama, dua hal ini tak bisa dipisahkan. Dalam perjumpaan dengan orang-orang miskin dan terbuang inilah manusia benar-benar dapat mencintai Tuhan dan sesama secara kongkret.

Ibu Teresa ingin datang dan menawarkan sebuah nilai dasar yang seharusnya diwujudkan oleh setiap orang, yaitu kasih. Bagi Ibu Teresa kasih merupakan sumber dan dasar segala sesuatu. Ibu Teresa mengajak semua orang memulai gerakan budaya kasih dari keluarganya masing-masing. Di mana satu sama lain saling berbagi, saling bercerita dan mendengarkan dan saling melayani dengan cinta. ¡§Kasih berawal dari senyum, kasih bermula dari rumah.¡¨ ungkap Ibu Teresa.

Ibu Teresa melihat dengan mendalam apa yang sebenarnya menjadi penyebab hancurnya dunia, yaitu bila manusia tidak lagi memiliki cinta. Bagi mereka yang termiskin dari yang miskin, yang sesungguhnya dibutuhkan adalah cinta, perhatian dan penghargaan. Ketika ia merawat dan melayani orang-orang miskin dan sekarat dengan penuh cinta kasih dan perhatian, muncullah sinar kebahagiaan dari wajah mereka. Ketika mereka dicintai dan dihargai sebagai layaknya manusia, di situlah mereka menemukan kembali kebahagiaan mereka yang dirampas oleh keterasingan hidup mereka.

Cinta inilah yang memampukan manusia untuk terus bertahan hidup menghadapi berbagai macam tantangan yang tidak mudah untuk diselesaikan dalam hidup ini. Kemampuan manusia untuk merasakan dicintai dan mencintai inilah yang membuatnya mampu untuk berjuang dan mempertahankan hidupnya. Dalam hubungan cinta inilah orang satu dengan yang lainnya saling membuka diri, saling menerima sebagai pribadi yang unik. Itulah uniknya cinta, biarpun mereka saling menyerahkan diri mereka tetap berdikari dengan kemerdekaannya yang penuh dan justru karena mereka saling menyatukan diri, mereka mampu mewujudkan diri masing-masing.

Cinta Ibu Teresa yang tulus kepada orang-orang yang termiskin dari yang miskin inilah yang mampu menyatukan hidup dan merasakan penderitaan yang dialami oleh mereka yang menderita. Karena cinta, maka meskipun mereka hidup tanpa jaminan dan hanya mengandalkan penyelengaraan Ilahi, namun mereka tetap merasakan kebahagiaan. Curahan cinta itulah yang mampu mengubah hidupnya secara total, sehingga kebahagiaan memancar dari wajah mereka. Anda juga pasti bisa.


Haryanto SCJ
Email: haryscj@gmail.com

Minggu, 21 Desember 2008

Hidup adalah anugrah..

Hidup adalah anugrah.. ( bagus u/ di baca )
Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena
kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri,
tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya..
Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan
menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya
jika dia bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata
kepadanya sehingga dia bisa melihat semua hal, termasuk
kekasihnya. Kekasihnya bertanya, "Sekarang kamu bisa
melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?" Gadis
itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta.
Dia menolak untuk menikah dengannya.
Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, dan kemudian
menulis sepucuk surat singkat kepada gadis itu,
"Sayangku, tolong jaga baik-baik mata saya."
* * * * *
Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia
berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit
orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan
lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima
kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat
yang paling menyakitkan.
Hidup adalah anugerah
Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan
kata-kata kasar Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa
berbicara.
Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu
Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk
dimakan.
Sebelum engkau mengeluh tentang suami atau isterimu
Ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan meminta
pasangan hidup.
Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu Ingatlah
akan seseorang yang begitu cepat pergi ke surga.
Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu Ingatlah akan
seseorang yang begitu mengaharapkan
kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.
Sebelum engkau bertengkar karena rumahmu yang kotor, dan
tidak ada yang membersihkan atau menyapu lantai Ingatlah
akan orang gelandangan yang tinggal di jalanan.
Sebelum merengek karena harus menyopir terlalu jauh
Ingatlah akan sesorang yang harus berjalan kaki untuk
menempuh jarak yang sama.
Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu
Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang
menginginkan pekerjaanmu.
Sebelum engkau menuding atau menyalahkan orang lain
Ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berdosa dan
kita harus menghadap pengadilan Tuhan.
Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu
Pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada
Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.
Hidup adalah anugerah, jalanilah, nikmatilah, rayakan dan
isilah itu.
NIKMATILAH SETIAP SAAT DALAM HIDUPMU, KARENA MUNGKIN ITU
TIDAK AKAN TERULANG LAGI!!!

: jika anda merasa tulisan ini bermanfaat utk orang
lainnya silahkan forward sebanyak2nya kepada rekan2 anda,
semoga dapat menimbulkan hal yg bermanfaat buat mereka.

Jumat, 31 Oktober 2008

KATA BIJAK tentang CINTA

Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.~ Mahatma Ghandi

Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.

Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata tu menyapa air mata yg satu lagi,” Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”. Jawab titis air mata kedua tu,” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai saya berlalu begitu sahaja.”

Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu.

Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas kurniaan itu.

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat -Hamka

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping.
Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.

Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.

Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !

Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.~ Hamka

Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya.

Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.

Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.

Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. (Dale Carnagie)




Ukuran integritas cinta adalah ketika ia bersemi dalam hati…terkembang dalam kata… terurai dalam perbuatan…

Kalau hanya berhenti dalam hati, itu cinta yang lemah dan tidak berdaya. Kalau hanya berhenti dalam kata, itu cinta yang disertai dengan kepalsuan dan tidak nyata…

Kalau cinta sudah terurai jadi perbuatan, cinta itu sempurna seperti pohon; akarnya terhunjam dalam hati, batangnya tegak dalam kata, buahnya menjumbai dalam perbuatan. Persis seperti Iman, terpatri dalam hati, terucap dalam lisan, dan dibuktikan oleh amal.

Semakin dalam kita merenungi makna cinta, semakin kita temukan fakta besar ini, bahwa cinta hanya kuat ketika ia datang dari pribadi yang kuat, bahwa integritas cinta hanya mungkin lahir dari pribadi yang juga punya integritas. Karena cinta adalah keinginan baik kepada orang yang kita cintai yang harus menampak setiap saat sepanjang kebersamaan….

Minggu, 10 Agustus 2008

Surat Chavez untuk Castro

Reflections by Comrade Fidel

CHAVEZ’ MESSAGE
(Source: CubaDebate)


He returned from his trip to Europe on Friday. He was away for only four days. Flying west, he arrived at Caracas at 11 at night, at sunrise in Madrid, the point of departure. The call from Venezuela came in early on Saturday. I was told he wanted to speak to me over the phone that day. I replied that I could speak to him at 1:45 in the afternoon.

I had enough time to jot down 25 points, of the sort one can speak of over an international phone line, knowing the enemy is listening in, some of which had been tackled by the Venezuelan president himself before the press.

Chávez was calm, pensive and satisfied with his tour. We shared views on the prices of foodstuffs, oil and raw materials, needed investments, the dollar’s devaluation, inflation, recession, imperialist swindles and plundering, mistakes made by our adversaries, the risk of nuclear war, the system’s insurmountable problems and other issues which require no secrecy. Nevertheless, I use this means of communication only exceptionally.

We exchanged comments and news. He didn’t say one word about the wonderful message he wrote on the occasion of the 26th of July celebrations, in which he analyzed my denunciation entitled “Machiavelli’s Strategy”. I received it that same Saturday at night. Chávez is the embodiment of Bolivar’s ideas. Our one-hour conversation, back in the days of the Liberator, would have spanned months and his 4-day European tour at least 2 years.

Yesterday, I listened to his remarks on the Aló Presidente program. His investment program is impressive. Never before, quite possibly, has more attention been paid to the most deeply felt wishes and pressing needs of people. We’re already seeing some results.

When I turned on the television at night, Chávez was in the midst of a crowd that was cheering on the female softball team playing the final game of the cup against Cuba. The Venezuelan team won, one to zero. And, to top it all, this was a ‘no hit, no run’ match. The eyes of the young and handsome Venezuelan pitcher almost popped out of her head when the magnitude of her feat dawned on her following the last out. In the middle of the exuberant team that was leaping with joy on the infield next to the box, Chávez was hugging and kissing the players. Were we not internationalist in spirit, this would have been reason to be depressed. But, after thinking about it a few seconds, I was happy for him and Venezuela. What a man! How can he keep at it like that after so much effort?

Today is his birthday. Rául and I sent him a painting which shows Che emerging from the earth, as envisaged by a painter from Cuba’s westernmost province. It is a striking piece.

I shall have this reflection reach him early tomorrow.



Fidel Castro Ruz

July 28, 2008

11:30 a.m

Rabu, 30 Juli 2008

Kehendak Siapa....?

Kau pemimpin
Kau pelindung dan
Kau pun pemberani

Kau pergi untuk mencari ilmu
Terbang dengan sangat cepat
Tampa ada rasa takut
Disita nyawa nya terampas
Dan nama membawa berita

Aku tak percaya
Ternyata semua itu nyata
Apa ini kehendak Tuhan
Atau kehendak mereka

Duka untuk semua kawan
Derita untuk korban
Tertawa untuk semua lawan
Perjuangan penuh tantangan

Langkah ku terasa gemetar
Berjuang tampa dirimu
Tapi ku ingat kata-kata mu
Jangan gentar melawan musuh

Satu langkah hati-hati
Dua langkah harus ku dapati
Tiga langkah itu pasti
Kemenangan harus ku dapati

Nelly S. Yarti
20 September 2004
Keluarga Korban
Peristiwa Tanjung Priok 84
dan saat ini aktif di IKOHI
(Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia)

Selasa, 22 Juli 2008

FoR DaD...

53 Tahun,bukanlah waktu yang singkat untuk menjadi seorang PaPa buat anak-anaknya..
53 Tahun,bukanlah waktu yang singkat untuk menjadi seorang Dad yang selalu memahami anak-anaknya...
53 Tahun,Dad menjadi sahabat untuk kami,berusaha memahami karakter kami,tempat kami bersandar untuk marah,menangis,tertawa..
Dad adalah sahabat sekaligus ayah tercinta kami…
53 Tahun,bukan waktu yang singkat untuk menjadikan kalo Dad benar-benar ada dihati kami,selalu ada dan selalu ada...
53 Tahun,Dad selalu bersama kami,melihat pijakan kaki pertama,senyum,tertawa,menangis,untuk yang pertama kali...
53 Tahun,Dad selalu bisa dan berusaha yang terbaik untuk kami...
53 Tahun,Dad selalu ada dan hadir untuk selalu memberikan spirit saat pertama kali aku memahami betapa kerasnya hidup ini...saat aku merasa down Dad selalu ada untukku...
53 Tahun,Dad selalu ada untukku..menawarkan tissue pertama saat aku menangis akan kegagalan yang pertama…
53 Tahun,Dad tidak pernah sekalipun mengecewakan kami,Dad selalu berusaha yang terbaik buat kami...
Dad selalu buat kami tersenyum,walau terkadang hati Dad sedang sedih..tapi Dad selalu tertawa untuk kami, tahukah Dad?? Melihatmu tersenyum itu sungguh berarti buat-ku…
Dad..aku selalu melihat senyum itu,terselimut oleh hati dan perasaan batin yang tersiksa,keriput yang terkuras oleh banyaknya energi yang habis oleh pikiran yang terus menyiksa batin Dad.. aku selalu berusaha untuk memahami arti senyuman yang tersirat...
53 Tahun,Dad selalu menjadi Dad,Ayah,PaPa,buat kami...
53 Tahun,Dad selalu jadi idola-ku,pahlawan sejatiku,ayah-ku tercinta,everything,hidupku,duniaku,segalanya buat aku..
53 Tahun,Dad selalu mengatakan bahwa masih ada hari esok yang cerah buat aku disaat aku menangis dan merasakan bahwa hidup itu telah mengalahkan aku..tapi Dad tidak pernah bilang aku kalah,Dad selalu bilang akulah yang selalu menang...
selama 53 tahun itu pula, aku belajar banyak dan arti hidup dari seorang ayah yang tidak pernah kenal lelah untuk selalu merebut hati kami untuk menjadikanmu 'OuR truLLy Daddy and Luvly Daddy'
Dad..aku cuma pengen Dad tahu kalo Daddy sungguh berarti buat hidupku...
tiada kado yang istimewa 'tuk membalas Cintamu yang sungguh murni,aku cuma punya sebuah cake yang sederhana yang bertuliskan 'HAPPY B'DAY MY DADDY' dan 2 buah lilin dengan angka '53'tahun...walau aku tahu itu tidak cukup dan tak seberapa dengan harga dan nilai Cinta dari Dad,tapi aku hanya mau Dad tahu bahwa itu adalah tanda Cinta yang dalam buat Dad..
aku selalu bilang dan ingin mengatakan pada semua orang didunia untuk....
'Katakan Cinta pada orang tuamu,sebelum terlambat'....

--We Love YoU daD--
***Your 'Lil Prinseza***

By. "Virla Ch Delimaz"

Selasa, 15 Juli 2008

Lagu buat sang Mahestro HAM


Type:
Music - General
Description:
Munir. Orang yang telah memberi begitu banyak, dalam usianya yang teramat pendek.
Langkahnya dihentikan mendadak. Oleh racun arsenik dalam penerbangan menuju Belanda 7 September 2004.

Munir belum genap 40 tahun. Ketika kematiannya menjadi lambang, menjadi janji akan Indonesia yang lebih baik. Indonesia yang lebih bermartabat, demokratis dan menghargai hak asasi warganya. Harapan itu senantiasa mengaliri darah Munir selagi hidup. Harapan itu kini mengilhami banyak orang untuk melanjutkan perjuangannya. Harapan yang juga terekam dalam album kompilasi ini.

Sepuluh lagu ini diseleksi dari 132 karya yang masuk dalam lomba cipta lagu Untuk Munir. Lomba yang digelar KBR68H bekerjasama dengan KASUM, selama Oktober 2007 sampai Januari 2008 itu, diikuli 92 peserta dari berbagai kota di Indonesia. Lomba cipta lagu, dan juga penerbitan album ini, dimaksudkan sebagai pengingat akan pembunuhan Munir, dan proses hukumnya yang belum tuntas. Serta ajakan untuk menghadirkan Indonesia seperti yang pernah diangankannya.

Terimakasih kepada Suciwati, yang tak lelah menuntut kebenaran diungkap. Juga untuk kawan kawan di Kontras dan KASUM. Terimakasih untuk dewan juri yang merelakan waktunya untuk memilih lagu lagu ini : Jockie Soerjoprajogo, Trie Utami dan Usman Hamid. Terimakasih kepada produser Irwan Azwarman. Juga untuk para musisi yang turut menyusun album ini : Cholil ERK, Atep, Deni Higain, Ricky, Dika dan Rendi. Terimakasih untuk anda semua yang telah mengirimkan karya pada lomba cipta lagu Untuk Munir. Tanpa itu semua, album ini tak mungkin terwujud.

Kantor Berita Radio, KBR68H
Contact Info
Email:
Website:
http://www.kbr68h.com
Office:
KBR68H dan Kasum (Komite Aksi Solidaritas untuk Munir)
Location:
Jl Utan Kayu 49A
Jakarta, Indonesia

Sabtu, 05 Juli 2008

BUNGA Untuk Direnungkan

BUNGA

Aku mendapat bunga hari ini meski hari ini bukan
hari istimewa dan bukan hari ulangtahunku.
Semalam untuk pertama kalinya kami bertengkar dan ia melontarkan
kata-kata menyakitkan. Aku tahu ia menyesali perbuatannya karena
hari ini ia mengirim aku bunga.
Aku mendapat bunga hari ini. Ini bukan ulangtahun
perkawinan kami atau hari istimewa kami.
Semalam ia menghempaskan aku ke dinding dan mulai
mencekikku Aku bangun dengan memar dan rasa sakit
sekujur tubuhku.
Aku tahu ia menyesali (perbuatannya) karena ia
mengirim bunga padaku hari ini.

Aku mendapat bunga hari ini, padahal hari ini
bukanlah hari Ibu atau hari istimewa lain. Semalam
ia memukul aku lagi, lebih keras dibanding
waktu-waktu yang lalu.
Aku takut padanya tetapi aku takut meningggalkannya.
Aku tidak punya uang.
Lalu bagaimana aku bisa menghidupi anak-anakku?
Namun, aku tahu ia menyesali (perbuatannya) semalam,
karena hari ini ia kembali mengirimi aku bunga.
Ada bunga untukku hari ini. Hari ini adalah hari
istimewa : inilah hari pemakamanku.
Ia menganiayaku sampai mati tadi malam. Kalau saja
aku punya cukup keberanian dan kekuatan untuk
meninggalkannya, aku tidak akan mendapat bunga lagi
hari ini....

Ps : Ini tolong di forward ke sahabat2 kita yg
perempuan dibelahan dunia manapun. Kadang wanita
terlalu lemah dan menerima saja untuk disakiti oleh
pria yg dicintainya.


STOP KEKERASAN PADA PEREMPUAN!!!
"Aku adalah tiap rintik hujan yang membasahi bumi,
kecil, sedikit, tapi berarti"
By.NN

Jumat, 04 Juli 2008

Sidadaun Timorense nia Petisaun

Komunikadu ba Imprensa

Kona-ba

Sidadaun Timorense nain-11 hato'o petisaun hodi husu Examina Konstutisionalodade Dkretu Presidente Repulbika kona-ba Indulto

Relasiona ho desizaun president Republika, Jose Ramos Horta kona-ba indultu ba prizoneirus sira, maka ohin loron Sexta-feira, 26 Junu 2008, sidadaun Timorense nain-11 hato'o petisaun ba Provedor dos Direitos Humanos e Justica (PDHJ) hodi husu Provedor uza ninian kompetensia tuir artigu 150 Konstituisaun RDTL atu husu ba Tribunal Recurso halo examina (uji) Konstitusionalidade ba Dekreto Presidente No. 53/2008 loron 19 Maiu 2008.

Sidadaun Timorense nain-11 mak hanesan Fernanda Mesquita Borges (deputada Parlamentu Nasional), Jose Luis de Olveira ( Direitor Assosiasaun HAK), Padre Jose Filipe de Jesus Pereira (Commissao Justica e Paz Diocese Dili), Padre Angelo Salsinha Tirndade (Departementu Juventude Diocese Dili), Jose Amaral (NGO Forum), Maria Afonso de Jesus (Board ANTI), Edio Saldanha Borges (Board ANTI), Sisto dos Santos (Front Universitariu), Manuela Leong Pereira ( ICTJ-TL), Higinio Posinato Zamor E Silva (Commissao Justica e Paz Diocese Dili), no Luis de Oliveira Sampaio (AATL), halo petisaun ne'e bazeia ba diretu konstitusional artigu 48 (direito ba petisaun)

Petisaun nebe petisionariu sira hato'o direitamente ba Provedor, Sr. Sebastiao Dias Ximenes, iha ninian eskritoriu, Rua Kaikoli, Dili. No tuir planu, petisaun hanesan sei hato'o mos direitamenti ba Tribunal Recurso liu husi petisionariu sira nian advogadu, Sra. Natercia Barbosa de Deus iha loron hanesan.

Ezijensia husi petisionariu ne'e mak husu atu Tribunal Recurso deklara katak Dekreto Presidente kona-ba Indultu ne'e Nulo ka la-vale , no husu atu revoga (dada-sai fali) dekreto ne'e husi implementasaun. tamba tuir petisionariu sira nian hare'e katak Dekreto Presidente ne'e in-konstitusional ka la-halao tuir konstitusaun tmba la-tuir requizitos ka la-halao lolos artigu 85 paragraf (i) nebe dehan katak Indulto no komutar-pena nebe Presidente hasai tenki “rona tuir governu”.

Bazea ba evidensia hatudu katak Presidente Ramos Horta bainhira hasae ninian dekreto kona ba Indulto la-rona tuir uluk Governu. Dekreto ne'e hasai iha loron 19 Maiu 2008, no surat rekomendasaun husi Ministra Justica hato'o ba Presidente Republika iha loron hanesan. Ne'e signifika katak, bainhira Presidente halo ninian dekreto la-konsidera rekomendasaun husi Ministeriu da Justica nebe responsabiliza ba prizoneirus sira nia kondisaun. No mos factus hatudu katak, iha surat Ministra Justica, Sra. Lucia Lobato rekomenda deit prizoneiros nain 83 mak bele hetan komutar-pena ka hamenus kastigu husi fulan 2 to'o fulan 6 deit. Maibe iha dekreto ne'e Presidente Ramos Horta deside prizoneirus nain 94 mak hatan indultu no komutar-pena ka remisaun.

Nune'e mos, iha loron 20 Maiu 2008, Primeiru Ministro (PM) hato'o surat ida ne'e ba Presidente Republika nebe dehan katak kondisaun prizoneiru Rogerio Lobato sensitivu tebes, no tenke konsidera preukupasaun husi sosiedade sivil. No PM Xanana Gusmao sugere atu Rogerio Lobato ninia kastigu hamenus deit ba tinan ida, no Nia tenki mai fali Timor hodi kompleta ninia sentensa. Maibe, Presidente Ramos Horta la-konsidera sugestaun husi PM Xanana Gusmao hodi hamenus kastigu Sr. Rogerio Lobato ba tinan tolu ho balu. Tamba ne'e mak Sr. Rogerio Lobato livre kedas.

Nune'e mos dekreto Presidente ne'e la- kumpri prosesu penal. Tamba desizaun atu fo indultu ka komutar-penal ba prozoneirus ruma tenke iha konsiderasaun legais ruma no prence kriterio nebe klaru. Hare ba dekreto ne'e, Presidente Generaliza situasaun prizoneirus hotu hanesan. No mos, dekreto ne'e la-hatudu oinsa prosesu prizoneiru ruma atu reintegra fali ba komunidade. Desizaun ne'e aleinde bele hamosu konfuzaun ba prosesu Lei, no bele hamosu situasaun amiasa fali ba prezoneiru ruma nebe fila ba moris hamutuk ho komunidade. se karik akontese porblema ruma ba prizoneiru, se-los mak atu responsailiza ?

Husi parte seluk, dekerto Presidente ne'e viola prinsipiu separasaun poder nebe regula iha ita nia Konstituisaun. katak hare lolos ba Indultu nebe Presidente fo ba prizoneiru sira hanesan fali amnestia. No tuir ita nia Konstitisaun, Kompetensia atu fo amnestia mak ita-nian Parlamentu Nasional

Husi parte seluk, dekretu ne'e hatudu momos iha conflito de interese. Presidente uza ninia kompetensia atu servi fali interese pesoal (satisfas ninian kolega sira) duke servi interese publiku, tuir prinsipio nebe regula iha artigu 1 no 6, Konstituisaun RDTL (estadu demokratiku no objectivu estadu).

No ikus, pior liu mak dekreto Presidente ne'e viola artigu 160 Konstituisaun RDTL no prinsipio Lei Internasional ba krime graves ( Krime bo'ot) violasaun direitus umanus, nebe ita-nia estadu adere ba tuir prinsipio artigu 9 Konstituisaun RDTL. Tamba tuir Lei sira ne'e katak, autor kireme graves la-merese atu hetan indultu. Autor violasaun direitus humanus bo'ot sira tenke hetan julgamentu husi Tribunal Nasional ka Internasional no hetan kastigu lolos hodi nune'e bele hanorin ema hotu atu la-repete ka la-pratika hahalok hanesan iha futuru. Infelizmente, Ita nia Presidente la respeita Lei direitu umanus sira ne'e, mak autor violasaun direitus humanos bo'ot hanesan Jhoni Marques ho ninia maluk eks-milisia pro Indonesia nebe oho Madre, Frater, Jornalista Indonesia, no halo violasaun sexual ba feto barak iha Lospalos iha tinan 1999, agora goza liberdade ona.


Desizaun Presidente ne'e injustica bo'ot ba vitima sira nebe oras ne'e sei terus hela tamba seidauk hetan Justica no reparasaun nebe adekuadu husi ita-nian estado. Nomos injustica ba prizoneirus seluk nebe oras ne'e sedauk hetan desizaun final husi Tribunal. Exemplu, ema nebe komete krime fahe kilat livre ona, no ema nebe simu no uza kilat hodi tiru ema, sei iha hela prizaun. Justica iha nebe ? no Lia-loos mak nebe ? Oinsa estado bele garantia katak, krimi husi “ milisia armadu” nebe akontese iha 1999 no 2006 sei la- mosu tan iha futuru.


Dili, 26 Junu 2008

Porta-Vos “Petisionariu Kontra Indultu”


Jose Luis de Oliveira

Rabu, 02 Juli 2008

Sajak Orang Kepanasan

oleh WS Rendra (dibacakan pada 15 Mei 1998 didepan pimpinan DPR)
Karena kami makan akar
dan terigu menumpuk di gudangmu
Karena kami hidup berhimpitan
dan ruangmu berlebihan
maka kita bukan sekutu
Karena kami kucel
dan kamu gemerlapan
Karena kami sumpek
dan kamu mengunci pintu
maka kami mencurigaimu
Karena kami terlantar di jalan
dan kamu memiliki semua keteduhan ...
Karena kami kebanjiran
dan kamu berpesta di kapal pesiar ...
maka kami tidak menyukaimu
Karena kami dibungkam
dan kamu nerocos bicara ...
Karena kami diancam
dan kamu memaksakan kekuasaan ...
maka kami bilang TIDAK kepadamu
Karena kami tidak boleh memilih
dan kamu bebas berencana ...
Karena kami cuma bersandal
dan kamu bebas memakai senapan ...
Karena kami harus sopan
dan kamu punya senjata ...
maka TIDAK dan TIDAK kepadamu
Karena kami arus kali
dan kamu batu tanpa hati
maka air akan mengikis batu.

Senin, 23 Juni 2008

Jeritan Arwah Kemerdekaan


Jeritan Arwah Kemerdekaan
By. Hilde Wondeng

Hai…..Penerusku
Ingatkah kau saat kita masih bersama
Kita ikrarkan panji kemerdekaan.

Kita bersumpah demi negeri ini untuk kemerdekaan. Kita berjanji bahwa akan membebaskan rakyat dari imperialisme dan sekutu – sekutunya. Masih ingatkah……….

Hai saudaraku…………….
Masih ingatkah waktu kita sama – sama menyaksikan penderitaan rakyat, ditindas, diperkosa, dibunuh dan hak – haknya dirampas.waktu itu apa yang dapat kita lakukan…hanya air mata dan hati yang memjawab “aku akan membebaskan negeri ini dan semua kebiadaban manusia tak bermoral”.

Hai saudaraku ……………………..
Ingatkah kau waktu kita diserang musuh, saat salah satu dari kita harus meninggalkan kita karena tertembus peluru musuh dimana saat itu kau terpanah menatapnya dengan tatapan kosong. Dan ingatkah kau dia menitipkan kata – kata perpisahan untuk kita….
“ pergilah biarkan aku disini bersama tanah ini, biarkan aku kembali padaNya…..pergilah perjuangkan tanah ini agar kelak anak negeri bebas dan menikmati kedamaian”.

Hai saudaraku………………………
Ingatkah kau….waktu dalam sergapan musuh dan aku tertembak musuh……….kamu berjanji padaku disaat nafasku untuk yang terakhir, kamu menguatkan semangatku dengan berjanji padaku bahwa kamu akan terus berjuang demi tanah air dan rakyat ini, untuk mencapai cita-cita luhur dan ingin negeri ini hidup dalam kedamaian, kemakmuran dan kebebasan kelak.

Saudaraku aku sangat terhibur saat itu…………sampai saat ajalku aku masih mendengarkan kamu………dalam kebekuan jasadku aku bangga dengan ucapanmu………….
Kini aku datang padamu saudaraku………..aku datang bukan untuk meminta sesuatu atas perjuanganku dulu………… aku datang untuk menagih janji – janji yang perna kita ikrarkan dulu dan yang kau janjikan diatas jasadku.
saudara ku ........................ penuhilah itu, aku tak minta lebih yang aku minta adalah damaikan mereka, jangan ada perbedaan diantara mereka, mereka belum fahan tentang perjuangan luhur para pahlawan.
10 Des’06

Tulangku belum kau angkat

Tulangku belum kau angkat
By: Quims

Saudara aku masih disini tempatku dulu
Tempat dimana waktu aku tertembus peluru

Aku masih memakai seragam kucamku yang aku rebut dari seorang serdadu Indonesia
Masih ingatkan…..saudaraku

Dibawah pohon kelapa aku tertembus pelor dan aku terduduk, tak sadar apa yang terjadi terhadapku, setelah lama aku sadar kalian sudah meninggalkan aku sendirian.


Waktu aku memangil kalian tak seorangpun yang mau mendengarkan aku.
Hanya aku dengar percakapan diantara kalian yang sedih dan tak bersemangat untuk berjalan diantara kalian sempat berdoa untuk para arwah entah untuk siapa

Setelah sekian lama baru aku sadar bahwa apa yang kalian doakan untuk aku
Ya aku telah mati
Tapi kalian belum membawah tulang ke kota bersama teman-teman
Apakah kalian lupahkan aku
Ingat dong saudaraku aku masih ditempat yang dulu belum pindah posisi
Aku juga pingin di kota, kita kan sudah merdeka ya kan

Merdeka……merdeka…….merdeka…………..
Tolong tulangku diangkat juga.

Dili : 12 Des’06

Saudaraku Aku Minta Maaf

Saudaraku Aku Minta Maaf
By : Quims

Saudaraku ………………….
Seandainya masih ada nuranimu tolong maafkan aku
Seandainya masih ada setitik perasaan tolong hentikan permusuhan
Seandainya masih ada cinta tolong tipiskan perbedaan
Sebab kita adalah saudara.

Orang mengenal kita karena kita sedarah.
Orang mengenal kita karena kita sawo matang
Orang mengenal kita karena sebangsa
Orang mengenal kita karena kita sama-sama memperjuangkan tanah ini untuk kebebasan.

Saudaraku…………………..
Maafkan aku jika aku menyakiti perasaanmu
Maafkan aku jika aku perna menfitnahmu
Maafkan aku bila perna merampas bagianmu

Saudaraku………………….
Segala dosa dan kelakuanku telah kubayar
Harta benda dan nyawa adalah harganya.
Hinaan, caci maki, telah ku terima…………
biar kujadikan harta yang baru. Akan kusimpang dihatiku.

Saudara………………….
Jika kita masih saudara……….hentikan pertikaian antara kita
Jika kita masih anak Tuhan tanamkan cinta kasih pada sesama
Jika kita masih beridentitas orang Timor, mari kita tinggalkan kata Lorosae – loromonu dan menyebut Timor ida deit.

Dili. 13 Des’06

Minggu, 22 Juni 2008

Dibawah Benderaku aku Bersumpah

Dibawah Benderaku aku Bersumpah
By : Hilde Wondang

Kamu dulu cakral
Sebab mereka memjadikan kamu sebagai alas untuk mencuci darah para pemberontak penjajah yang mereka basmi.

Kamu dulu dijadikan alasan oleh para tentara agar mereka bisa leluasa menangkap penjahat kemerdekaan

Kamu dulu ditakuti oleh para penjilat
Mereka menjauhimu dari pandangan mata mereka karena mereka belum yakin bahwa suatu saat kamu akan menjadi bendera mereka

Kamu dulu dijadikan lambang keberanian para pahlawan karena dengan warnamu mereka bisa menerkam badai peluru musuh

Kamu dulu disimpang dalam ransel kucam para geriliawan dibawa kemana – mana agar mereka bisa menunjukkan pada penjajah bahwa dengan kamu suata saat mereka bisa menan dalam perjuangan


Tapi mengapa……?
Setelah kamu berkibar dengan gagahnya banyak yang melupahkan warna mu.
Banyak yang melecehkan kamu.
Tapi kamu hebat sekarang para tua adat mempersembahkan kekuatan alam dibawah tiangmu
Berkibarlah terus…..aku bersumpah kaulah benderaku

Jumat, 20 Juni 2008

(Active names link to their correspondant biography at the CIDOB website)
Parties and organizations: APODETI: Popular Democratic Association of Timor; CNRM: National Council of Maubere Resistance; CNRT: National Council of Timorese Resistance; FALINTIL: Armed Forces of National Liberation of East Timor; FRETILIN: Revolutionary Front of an Independent East Timor; PSD: Social Democratic Party; UDT: Timorese Democratic Union n/p: non-party
________________________________________
President of the Republic

Kay Rala Xanana Gusmão 20 May 2002 - 2007
Dr. Jose Ramos Horte Juny 2007 - ..........
___________________________________
Prime Ministers
Marí Bim Amude Alkatiri 20 May 2002 - 26 Jun 2006 FRETILIN
José Ramos-Horta .... Jun 2006 - (acting to 10 Jul 2006)
Estanislao da Silva
________________________________
Chairman of the National Parliament

Francisco Lu-Olo Guterres 20 May 2002 FRETILIN
Fernando "Lasama"de Araujo June 2006 ........ PD
________________________________________
Ministers of Foreign Affairs
José Ramos-Horta 20 May 2002 - 14 Jul 2006 Independent
Adalgiza Magno Fretilin
José Luís Guterres 14 Jul 2006 - FRETILIN
Zacarias Albano June....... CNRT
________________________________________
Pre-independence rulers (1975-2002)
Presidents of the Democratic Republic of East Timor
Francisco Xavier do Amaral 28 Nov 1975 - Sep 1978 FRETILIN
Nicolau dos Reis Lobato Sep 1978 - 31 Dec 1978 (acting)

Head of Government of the Democratic Republic of East Timor
Nicolau dos Reis Lobato 28 Nov 1975 - 31 Dec 1978 FRETILIN

President of the Provisional Government (pro-Indonesian)
Arnaldo dos Reis Araújo 17 Dec 1975 - 17 Jul 1976 APODETI

Governors of the Indonesian province of East Timor
Arnaldo dos Reis Araújo 1976 - 1978
Guilherme Maria Gonçalves 1978 - 1982
Mário Viegas Carrascalão 1982 - 11 Sep 1992
Abilio José Osório Soares 11 Sep 1992 - Oct 1999

Head of the UN Transitional Administration in East Timor (UNTAES)
Sérgio Vieira de Mello 25 Oct 1999 - 20 May 2002 (+2003)

Chief Minister of the II Transitional Government
Marí Bim Amude Alkatiri 20 Sep 2001 - 20 May 2002 FRETILIN
(*) Self-proclaimed republic, in rebellion against the Indonesian occupation from 7 Dec 1975. The territory was annexed by Indonesia on 17 Jul 1976.
(**) UNTAES was given the military command over the territory from the International Force in East Timor (INTERFET) on 23 Feb 2000. INTERFET took the military control from Indonesian militias and Army between 20 and 27 Sep 1999.
(Source: Rulers, by Ben Schemmel)
________________________________________
Leaders of CNRM / CNRT (1987-2001)

President of the CNRM
Kay Rala Xanana Gusmão 1 Jan 1988 - 27 Apr 1998
Special Representative of the CNRM
José Ramos-Horta 1991 - 27 Apr 1998

President of the CNRT
Kay Rala Xanana Gusmão 27 Apr 1998 - 9 Jun 2001

Vicepresidents of the CNRT
José Ramos-Horta 27 Apr 1998 - 9 Jun 2001
Mário Viegas Carrascalão 27 Apr 1998 - 9 Jun 2001
The CNRM was launched on 1 Jan 1988 as a multi-party national platform of the Timorese resistance. On 27 Apr 1998 it was replaced by the CNRT, which subsequently was disbanded on 9 Jun 2001 after being constitued (15 Jul 2000) the first Transitional Government of East Timor.
________________________________________
Commanders-in-Chief of FALINTIL

Nicolau dos Reis Lobato 20 Aug 1975 - 31 Dec 1978
Kay Rala Xanana Gusmão Mar 1981 - 20 Nov 1992
Manecas Mau Huno Nov 1992 - Apr 1993
Nino Konis Santana Apr 1993 - 11 Mar 1998
Taur Matan Ruak Mar 1998 - 1 Feb 2001

The FALINTIL were founded on 20 Aug 1975 as the military arm of the FRETILIN party. When the CNRM was established in 1988, the FALINTIL were declared their non-partisan military branch. The FALINTIL were disbanded on 1 Feb 2001 to become the core of the new East Timor National Defence force, to operate under UN control until the independence.
________________________________________

Kamis, 19 Juni 2008

Persahabatan

Persahabatan

Persahabatan - Khalil Gibran
Dan seorang remaja berkata, Bicaralah pada kami tentang Persahabatan.


Dan dia menjawab:
Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mahu kedamaian.

Bila dia berbicara, mengungkapkan fikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “Tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “Ya”.
Dan bilamana dia diam,hatimu berhenti dari mendengar hatinya; kerana tanpa ungkapan kata, dalam persahabatan, segala fikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama dan dikongsi, dengan kegembiraan tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan sahabat, tiadalah kau berdukacita;
Kerana yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin kau nampak lebih jelas dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.
Kerana cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, bukanlah cinta , tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu jika kau sentiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Kerana dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan..
Kerana dalam titisan kecil embun pagi, hati manusia menemui fajar dan ghairah segar kehidupan.

~ Kahlil Gibran ~

Puisi Kemerdekaan Negeriku

PUISI SELAMAT ULANG TAHUN TIMOR LESTE KU

Aku cinta padamu Timor Leste ku....
Walaupun umurmu baru 7 tahun
Kau akan tetap kucintai sampai akhir hayatku

Aku cinta padamu Timor Leste....
Walaupun kau telah dikubangi lumpur kenistaan
Dari kebodohan, kemiskinan dan penderitaan yang berkepanjangan

Aku cinta padamu,
Walaupun anak2mu sendiri memerahmu tanpa kasihan
Yang buta menganiayamu dengan kebrutalan dan keserakahan

Aku cinta padamu
Walaupun aku rasa detak jantungmu selalu bergetar menangis
Karena anak2mu saling berebut air susumu yang hampir habis

Aku cinta padamu
Walaupun wajahmu kotor dan compang camping
Akibat tidak dipeliharanya kehidupanmu dengan baik

Aku cinta kepadamu
Walaupun aku tau nafasmu berat menanggung derita
Akibat anak2mu beranak pinak tanpa tanggung jawab

Aku cinta kepadamu
Walaupun anak2mu yang banyak semua bodoh dan keterlaluan
Membuat hutang dan beban ekonomi yang tidak berkesudahan

Aku cinta padamu
Walaupun kau akan mati sekarat akibat penderitaanmu
Dari ulah kebodohan anak2 nakalmu yang ingin memisahkan mu dari Lorosae dan Loromonu

Aku cinta padamu
Walaupun anak2mu satu demi satu ingin membunuhmu
Dan ingin menggantikan peranmu dengan ibu yang baru

Aku cinta kepadamu
Walaupun mungkin penggantimu akan menjadi ibu tiri bagiku
Pasti akan memperlakukan kami sebagian anak2mu dengan pilih kasih

Aku cinta kepadamu
Akan aku bangunkan semua anak2mu yang lain
Yang masih tetap mencintai dan mengasihimu

Aku cinta kepadamu
Mohon doa restu untuk anak2mu yang mencintaimu
Untuk menjaga, menyembuhkan dan menyayangimu

Aku cinta kepadamu
Aku akan jaga dirimu dengan nyawaku
Tanda aku sangat mencintaimu

Aku akan tetap mencintaimu
Dengan nada sendu dan berlinang air mata
Aku ucapkan Selamat Ulang tahun ke 7 "TIMOR LESTE KU"!!!

Dili Mei 2008
Anakmu
Quim

I Love u East Timor