Rabu, 30 Juli 2008

Kehendak Siapa....?

Kau pemimpin
Kau pelindung dan
Kau pun pemberani

Kau pergi untuk mencari ilmu
Terbang dengan sangat cepat
Tampa ada rasa takut
Disita nyawa nya terampas
Dan nama membawa berita

Aku tak percaya
Ternyata semua itu nyata
Apa ini kehendak Tuhan
Atau kehendak mereka

Duka untuk semua kawan
Derita untuk korban
Tertawa untuk semua lawan
Perjuangan penuh tantangan

Langkah ku terasa gemetar
Berjuang tampa dirimu
Tapi ku ingat kata-kata mu
Jangan gentar melawan musuh

Satu langkah hati-hati
Dua langkah harus ku dapati
Tiga langkah itu pasti
Kemenangan harus ku dapati

Nelly S. Yarti
20 September 2004
Keluarga Korban
Peristiwa Tanjung Priok 84
dan saat ini aktif di IKOHI
(Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia)

Selasa, 22 Juli 2008

FoR DaD...

53 Tahun,bukanlah waktu yang singkat untuk menjadi seorang PaPa buat anak-anaknya..
53 Tahun,bukanlah waktu yang singkat untuk menjadi seorang Dad yang selalu memahami anak-anaknya...
53 Tahun,Dad menjadi sahabat untuk kami,berusaha memahami karakter kami,tempat kami bersandar untuk marah,menangis,tertawa..
Dad adalah sahabat sekaligus ayah tercinta kami…
53 Tahun,bukan waktu yang singkat untuk menjadikan kalo Dad benar-benar ada dihati kami,selalu ada dan selalu ada...
53 Tahun,Dad selalu bersama kami,melihat pijakan kaki pertama,senyum,tertawa,menangis,untuk yang pertama kali...
53 Tahun,Dad selalu bisa dan berusaha yang terbaik untuk kami...
53 Tahun,Dad selalu ada dan hadir untuk selalu memberikan spirit saat pertama kali aku memahami betapa kerasnya hidup ini...saat aku merasa down Dad selalu ada untukku...
53 Tahun,Dad selalu ada untukku..menawarkan tissue pertama saat aku menangis akan kegagalan yang pertama…
53 Tahun,Dad tidak pernah sekalipun mengecewakan kami,Dad selalu berusaha yang terbaik buat kami...
Dad selalu buat kami tersenyum,walau terkadang hati Dad sedang sedih..tapi Dad selalu tertawa untuk kami, tahukah Dad?? Melihatmu tersenyum itu sungguh berarti buat-ku…
Dad..aku selalu melihat senyum itu,terselimut oleh hati dan perasaan batin yang tersiksa,keriput yang terkuras oleh banyaknya energi yang habis oleh pikiran yang terus menyiksa batin Dad.. aku selalu berusaha untuk memahami arti senyuman yang tersirat...
53 Tahun,Dad selalu menjadi Dad,Ayah,PaPa,buat kami...
53 Tahun,Dad selalu jadi idola-ku,pahlawan sejatiku,ayah-ku tercinta,everything,hidupku,duniaku,segalanya buat aku..
53 Tahun,Dad selalu mengatakan bahwa masih ada hari esok yang cerah buat aku disaat aku menangis dan merasakan bahwa hidup itu telah mengalahkan aku..tapi Dad tidak pernah bilang aku kalah,Dad selalu bilang akulah yang selalu menang...
selama 53 tahun itu pula, aku belajar banyak dan arti hidup dari seorang ayah yang tidak pernah kenal lelah untuk selalu merebut hati kami untuk menjadikanmu 'OuR truLLy Daddy and Luvly Daddy'
Dad..aku cuma pengen Dad tahu kalo Daddy sungguh berarti buat hidupku...
tiada kado yang istimewa 'tuk membalas Cintamu yang sungguh murni,aku cuma punya sebuah cake yang sederhana yang bertuliskan 'HAPPY B'DAY MY DADDY' dan 2 buah lilin dengan angka '53'tahun...walau aku tahu itu tidak cukup dan tak seberapa dengan harga dan nilai Cinta dari Dad,tapi aku hanya mau Dad tahu bahwa itu adalah tanda Cinta yang dalam buat Dad..
aku selalu bilang dan ingin mengatakan pada semua orang didunia untuk....
'Katakan Cinta pada orang tuamu,sebelum terlambat'....

--We Love YoU daD--
***Your 'Lil Prinseza***

By. "Virla Ch Delimaz"

Selasa, 15 Juli 2008

Lagu buat sang Mahestro HAM


Type:
Music - General
Description:
Munir. Orang yang telah memberi begitu banyak, dalam usianya yang teramat pendek.
Langkahnya dihentikan mendadak. Oleh racun arsenik dalam penerbangan menuju Belanda 7 September 2004.

Munir belum genap 40 tahun. Ketika kematiannya menjadi lambang, menjadi janji akan Indonesia yang lebih baik. Indonesia yang lebih bermartabat, demokratis dan menghargai hak asasi warganya. Harapan itu senantiasa mengaliri darah Munir selagi hidup. Harapan itu kini mengilhami banyak orang untuk melanjutkan perjuangannya. Harapan yang juga terekam dalam album kompilasi ini.

Sepuluh lagu ini diseleksi dari 132 karya yang masuk dalam lomba cipta lagu Untuk Munir. Lomba yang digelar KBR68H bekerjasama dengan KASUM, selama Oktober 2007 sampai Januari 2008 itu, diikuli 92 peserta dari berbagai kota di Indonesia. Lomba cipta lagu, dan juga penerbitan album ini, dimaksudkan sebagai pengingat akan pembunuhan Munir, dan proses hukumnya yang belum tuntas. Serta ajakan untuk menghadirkan Indonesia seperti yang pernah diangankannya.

Terimakasih kepada Suciwati, yang tak lelah menuntut kebenaran diungkap. Juga untuk kawan kawan di Kontras dan KASUM. Terimakasih untuk dewan juri yang merelakan waktunya untuk memilih lagu lagu ini : Jockie Soerjoprajogo, Trie Utami dan Usman Hamid. Terimakasih kepada produser Irwan Azwarman. Juga untuk para musisi yang turut menyusun album ini : Cholil ERK, Atep, Deni Higain, Ricky, Dika dan Rendi. Terimakasih untuk anda semua yang telah mengirimkan karya pada lomba cipta lagu Untuk Munir. Tanpa itu semua, album ini tak mungkin terwujud.

Kantor Berita Radio, KBR68H
Contact Info
Email:
Website:
http://www.kbr68h.com
Office:
KBR68H dan Kasum (Komite Aksi Solidaritas untuk Munir)
Location:
Jl Utan Kayu 49A
Jakarta, Indonesia

Sabtu, 05 Juli 2008

BUNGA Untuk Direnungkan

BUNGA

Aku mendapat bunga hari ini meski hari ini bukan
hari istimewa dan bukan hari ulangtahunku.
Semalam untuk pertama kalinya kami bertengkar dan ia melontarkan
kata-kata menyakitkan. Aku tahu ia menyesali perbuatannya karena
hari ini ia mengirim aku bunga.
Aku mendapat bunga hari ini. Ini bukan ulangtahun
perkawinan kami atau hari istimewa kami.
Semalam ia menghempaskan aku ke dinding dan mulai
mencekikku Aku bangun dengan memar dan rasa sakit
sekujur tubuhku.
Aku tahu ia menyesali (perbuatannya) karena ia
mengirim bunga padaku hari ini.

Aku mendapat bunga hari ini, padahal hari ini
bukanlah hari Ibu atau hari istimewa lain. Semalam
ia memukul aku lagi, lebih keras dibanding
waktu-waktu yang lalu.
Aku takut padanya tetapi aku takut meningggalkannya.
Aku tidak punya uang.
Lalu bagaimana aku bisa menghidupi anak-anakku?
Namun, aku tahu ia menyesali (perbuatannya) semalam,
karena hari ini ia kembali mengirimi aku bunga.
Ada bunga untukku hari ini. Hari ini adalah hari
istimewa : inilah hari pemakamanku.
Ia menganiayaku sampai mati tadi malam. Kalau saja
aku punya cukup keberanian dan kekuatan untuk
meninggalkannya, aku tidak akan mendapat bunga lagi
hari ini....

Ps : Ini tolong di forward ke sahabat2 kita yg
perempuan dibelahan dunia manapun. Kadang wanita
terlalu lemah dan menerima saja untuk disakiti oleh
pria yg dicintainya.


STOP KEKERASAN PADA PEREMPUAN!!!
"Aku adalah tiap rintik hujan yang membasahi bumi,
kecil, sedikit, tapi berarti"
By.NN

Jumat, 04 Juli 2008

Sidadaun Timorense nia Petisaun

Komunikadu ba Imprensa

Kona-ba

Sidadaun Timorense nain-11 hato'o petisaun hodi husu Examina Konstutisionalodade Dkretu Presidente Repulbika kona-ba Indulto

Relasiona ho desizaun president Republika, Jose Ramos Horta kona-ba indultu ba prizoneirus sira, maka ohin loron Sexta-feira, 26 Junu 2008, sidadaun Timorense nain-11 hato'o petisaun ba Provedor dos Direitos Humanos e Justica (PDHJ) hodi husu Provedor uza ninian kompetensia tuir artigu 150 Konstituisaun RDTL atu husu ba Tribunal Recurso halo examina (uji) Konstitusionalidade ba Dekreto Presidente No. 53/2008 loron 19 Maiu 2008.

Sidadaun Timorense nain-11 mak hanesan Fernanda Mesquita Borges (deputada Parlamentu Nasional), Jose Luis de Olveira ( Direitor Assosiasaun HAK), Padre Jose Filipe de Jesus Pereira (Commissao Justica e Paz Diocese Dili), Padre Angelo Salsinha Tirndade (Departementu Juventude Diocese Dili), Jose Amaral (NGO Forum), Maria Afonso de Jesus (Board ANTI), Edio Saldanha Borges (Board ANTI), Sisto dos Santos (Front Universitariu), Manuela Leong Pereira ( ICTJ-TL), Higinio Posinato Zamor E Silva (Commissao Justica e Paz Diocese Dili), no Luis de Oliveira Sampaio (AATL), halo petisaun ne'e bazeia ba diretu konstitusional artigu 48 (direito ba petisaun)

Petisaun nebe petisionariu sira hato'o direitamente ba Provedor, Sr. Sebastiao Dias Ximenes, iha ninian eskritoriu, Rua Kaikoli, Dili. No tuir planu, petisaun hanesan sei hato'o mos direitamenti ba Tribunal Recurso liu husi petisionariu sira nian advogadu, Sra. Natercia Barbosa de Deus iha loron hanesan.

Ezijensia husi petisionariu ne'e mak husu atu Tribunal Recurso deklara katak Dekreto Presidente kona-ba Indultu ne'e Nulo ka la-vale , no husu atu revoga (dada-sai fali) dekreto ne'e husi implementasaun. tamba tuir petisionariu sira nian hare'e katak Dekreto Presidente ne'e in-konstitusional ka la-halao tuir konstitusaun tmba la-tuir requizitos ka la-halao lolos artigu 85 paragraf (i) nebe dehan katak Indulto no komutar-pena nebe Presidente hasai tenki “rona tuir governu”.

Bazea ba evidensia hatudu katak Presidente Ramos Horta bainhira hasae ninian dekreto kona ba Indulto la-rona tuir uluk Governu. Dekreto ne'e hasai iha loron 19 Maiu 2008, no surat rekomendasaun husi Ministra Justica hato'o ba Presidente Republika iha loron hanesan. Ne'e signifika katak, bainhira Presidente halo ninian dekreto la-konsidera rekomendasaun husi Ministeriu da Justica nebe responsabiliza ba prizoneirus sira nia kondisaun. No mos factus hatudu katak, iha surat Ministra Justica, Sra. Lucia Lobato rekomenda deit prizoneiros nain 83 mak bele hetan komutar-pena ka hamenus kastigu husi fulan 2 to'o fulan 6 deit. Maibe iha dekreto ne'e Presidente Ramos Horta deside prizoneirus nain 94 mak hatan indultu no komutar-pena ka remisaun.

Nune'e mos, iha loron 20 Maiu 2008, Primeiru Ministro (PM) hato'o surat ida ne'e ba Presidente Republika nebe dehan katak kondisaun prizoneiru Rogerio Lobato sensitivu tebes, no tenke konsidera preukupasaun husi sosiedade sivil. No PM Xanana Gusmao sugere atu Rogerio Lobato ninia kastigu hamenus deit ba tinan ida, no Nia tenki mai fali Timor hodi kompleta ninia sentensa. Maibe, Presidente Ramos Horta la-konsidera sugestaun husi PM Xanana Gusmao hodi hamenus kastigu Sr. Rogerio Lobato ba tinan tolu ho balu. Tamba ne'e mak Sr. Rogerio Lobato livre kedas.

Nune'e mos dekreto Presidente ne'e la- kumpri prosesu penal. Tamba desizaun atu fo indultu ka komutar-penal ba prozoneirus ruma tenke iha konsiderasaun legais ruma no prence kriterio nebe klaru. Hare ba dekreto ne'e, Presidente Generaliza situasaun prizoneirus hotu hanesan. No mos, dekreto ne'e la-hatudu oinsa prosesu prizoneiru ruma atu reintegra fali ba komunidade. Desizaun ne'e aleinde bele hamosu konfuzaun ba prosesu Lei, no bele hamosu situasaun amiasa fali ba prezoneiru ruma nebe fila ba moris hamutuk ho komunidade. se karik akontese porblema ruma ba prizoneiru, se-los mak atu responsailiza ?

Husi parte seluk, dekerto Presidente ne'e viola prinsipiu separasaun poder nebe regula iha ita nia Konstituisaun. katak hare lolos ba Indultu nebe Presidente fo ba prizoneiru sira hanesan fali amnestia. No tuir ita nia Konstitisaun, Kompetensia atu fo amnestia mak ita-nian Parlamentu Nasional

Husi parte seluk, dekretu ne'e hatudu momos iha conflito de interese. Presidente uza ninia kompetensia atu servi fali interese pesoal (satisfas ninian kolega sira) duke servi interese publiku, tuir prinsipio nebe regula iha artigu 1 no 6, Konstituisaun RDTL (estadu demokratiku no objectivu estadu).

No ikus, pior liu mak dekreto Presidente ne'e viola artigu 160 Konstituisaun RDTL no prinsipio Lei Internasional ba krime graves ( Krime bo'ot) violasaun direitus umanus, nebe ita-nia estadu adere ba tuir prinsipio artigu 9 Konstituisaun RDTL. Tamba tuir Lei sira ne'e katak, autor kireme graves la-merese atu hetan indultu. Autor violasaun direitus humanus bo'ot sira tenke hetan julgamentu husi Tribunal Nasional ka Internasional no hetan kastigu lolos hodi nune'e bele hanorin ema hotu atu la-repete ka la-pratika hahalok hanesan iha futuru. Infelizmente, Ita nia Presidente la respeita Lei direitu umanus sira ne'e, mak autor violasaun direitus humanos bo'ot hanesan Jhoni Marques ho ninia maluk eks-milisia pro Indonesia nebe oho Madre, Frater, Jornalista Indonesia, no halo violasaun sexual ba feto barak iha Lospalos iha tinan 1999, agora goza liberdade ona.


Desizaun Presidente ne'e injustica bo'ot ba vitima sira nebe oras ne'e sei terus hela tamba seidauk hetan Justica no reparasaun nebe adekuadu husi ita-nian estado. Nomos injustica ba prizoneirus seluk nebe oras ne'e sedauk hetan desizaun final husi Tribunal. Exemplu, ema nebe komete krime fahe kilat livre ona, no ema nebe simu no uza kilat hodi tiru ema, sei iha hela prizaun. Justica iha nebe ? no Lia-loos mak nebe ? Oinsa estado bele garantia katak, krimi husi “ milisia armadu” nebe akontese iha 1999 no 2006 sei la- mosu tan iha futuru.


Dili, 26 Junu 2008

Porta-Vos “Petisionariu Kontra Indultu”


Jose Luis de Oliveira

Rabu, 02 Juli 2008

Sajak Orang Kepanasan

oleh WS Rendra (dibacakan pada 15 Mei 1998 didepan pimpinan DPR)
Karena kami makan akar
dan terigu menumpuk di gudangmu
Karena kami hidup berhimpitan
dan ruangmu berlebihan
maka kita bukan sekutu
Karena kami kucel
dan kamu gemerlapan
Karena kami sumpek
dan kamu mengunci pintu
maka kami mencurigaimu
Karena kami terlantar di jalan
dan kamu memiliki semua keteduhan ...
Karena kami kebanjiran
dan kamu berpesta di kapal pesiar ...
maka kami tidak menyukaimu
Karena kami dibungkam
dan kamu nerocos bicara ...
Karena kami diancam
dan kamu memaksakan kekuasaan ...
maka kami bilang TIDAK kepadamu
Karena kami tidak boleh memilih
dan kamu bebas berencana ...
Karena kami cuma bersandal
dan kamu bebas memakai senapan ...
Karena kami harus sopan
dan kamu punya senjata ...
maka TIDAK dan TIDAK kepadamu
Karena kami arus kali
dan kamu batu tanpa hati
maka air akan mengikis batu.